Naskah Drama Pertempuran Medan Area



Hai..
Jadi senin kemaren tuh pas pelajaran sejarah ada drama gitu, terus kelompok gue yang majuu. Dramanya judulnya Pertempuran Medan Area. Dan jauh-jauh hari sebelumnya gue udah cari sample naskah pertempuran medan area, tapi nggak ada di internet, dan akhirnya gue bikin sendiri. Yaa pementasannya sih jauh dari kata bagus. Lucu doang, soalnya pada ketawa liat tingkahnya Dedy sama Dibul yang kocak.. tapi unsur sejarahnya dikit buanget.. -________-


Disini gue mau share naskah drama yang gue buat. Barangkali ada yang pada butuh naskah drama Medan Area ini, tapi nggak tau harus cari dimana.. you come to the right place muahaha. So, this is gonna be the first Pertempuran Medan Area script drama that’ll appear on your Google search :p here it is:


NASKAH DRAMA PERTEMPURAN MEDAN AREA 10 DESEMBER 1945



Kelas: XI.IA.3 (SMAN 1 BLITAR)
Kelompok: IV
Para pemain:
1.     Dedy as Achmad (pemuda Medan)
2.     Nyam, Opik, Nida, dan Linda as pemudi Medan
3.     Ardha as Brigjen T.E.D Kelly
4.     Dibul as Pasukan NICA


☺☺☺☺


Pada tanggal 17 Agustus 1945, telah dicetuskan sebagai kemerdekaan Indonesia. Berita proklamasi telah terdengar di seluruh penjuru Indonesia. Sementara itu, rakyat Indonesia bagian barat seperti di wilayah Medan baru mendengar berita proklamasi seminggu kemudian. Tentu saja rakyat Medan menyambut berita ini dengan sangat gembira. Mereka sangat bahagia mendengar berita bahwa negara mereka yang telah lama dijajah oleh bangsa asing akhirnya merdeka, dan kini bebas dari cengkraman para Sekutu.

(Puspita, Linda, Nyam, dan Nida masuk satu persatu)
Linda: Aduh panas kali ni..
Nyam: Benar kali kau.
Puspita: Sudahlah jangan banyak cingcong kau ini. Lebih baik kau teruskan sajalah pekerjaan kau itu.
Nida: “Nah tuh. Cemmana kalian ni, baru kerja sikit saja sudah banyak  cakap”.
(Dedy masuk)
Achmad: (terengah-engah)
Puspita: Ada apa kok kau lari-lari, Uwak?
Achmad: Anu.. ada anu..”
Linda: Ada apa?
Achmad: Seminggu yang lalu di Jakarta sudah dikumandangkan berita proklamasi, tepatnya tanggal 17 Agustus. Jadi negara kita sudah merdeka.
Nyam: Ah yang benar kau?
Achmad: Awak serius, dua rius malah. Berita ini awak dengar dari gubernur kita, Mr. Teuku Moh Hassan.
Puspita: Berarti negara kita sudah bebas dari penjajahan kan, Uwak?
Achmad: Iyaaaa betul kali kau.
Nida: “Alhamdulilah Ya Allah negara kita telah merdeka. (sujud syukur)
Linda: “Ah, benar-benar paten kali para pejuang kita. Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya kita sudah merdeka.”
Puspita : “Yeeee sekali merdeka tetap merdeka.
Semua: Merdeka.. merdekaaaa!!” (sambil bersorak gembira)
(semua pemain hilang satu persatu) :p



Rakyat Medan sangat antusias mendengar berita kemerdekaan negara Indonesia. Menangggapi berita proklamasi tersebut, para pemuda dibawah pimpinan Achmad lahir membentuk barisan Pemuda Indonesia. Sementara itu, pada tanggal 9 Oktober 1945 tentara Inggris yang diboncengi oleh NICA mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya mereka diterima secara baik oleh pemerintah Republik Indonesia di Sumatra Utara sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang yaitu para tentara Belanda. Dan pada akhirnya terjadilah sebuah insiden terjadi di hotel Jalan Bali, Medan pada tanggal 13 Oktober 1945..

(Dedy masuk dulu)
Achmad: (lewat sambil nyanyi-nyanyi wkwk)
(Dibul masuk kemudian sambil melihat ke sekeliling)
Pasukan NICA: “Hei kamu, yang nyanyi-nyanyi, kemari!” (sambil menunjuk ke arah Achmad)
Achmad: “Ada hal apa kau panggil-panggil awak?” (sambil menghampiri)
Pasukan NICA: “Apa yang kau pakai di dada kirimu itu?” (sambil menunjuk dada Achmad, dan agak sedikit mendorong)
Achmad: “Ini adalah lencana merah putih kebanggaan awak.” (menunjuk lencana)
Pasukan NICA: “Sini, berikan kepadaku lencana itu!” (berusaha merebut lencana)
Achmad: “Tak sudi ku berikan lencanaku ini kepada kau!” (teriak)
Pasukan NICA: (berhasil merebut lencana dan diinjak-injak lalu tertawa terbahak-bahak NGAHAHAHAHAHAHAHA, kemudian pergi)
Achmad: “Dasar pasukan Inggris biadab, akan awak balas perbuatan kau tu yang macam hewan!” (memungut lencana merah putih, sambil berkata dengan getir)



Sepeninggal  pasukan NICA  yang  berhasil  merampas dan  menginjak-injak  lencana  Merah Putih  yang  dipakai  oleh  pemuda  Indonesia tersebut, ternyata peristiwa itu mengundang kemarahan para pemuda  Medan.  Akibatnya  terjadi  perusakan  dan  penyerangan  terhadap hotel yang banyak dihuni pasukan NICA. Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak  Sekutu memasang  papan-papan  yang  bertuliskan  Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut kota Medan.

(Ardha masuk duluan dengan wajah sangar, lalu disusul Dibul yang masuk)
Brigjen Kelly: “Hey pasukanku, segera pasang papan-papan ini di seluruh penjuru kota ini!”
Pasukan NICA: “Yes.. Sir!” (sambil hormat lalu masang-masangi kalimat Fixed Boundaries Medan Area di sudut panggung)
Brigjen Kelly: “Good good.” (pasang wajah sok cool, berkacak pinggang, sambil senyum-senyum geje)
Pasukan NICA: “Lapor komandan, semua papan sudah saya pasang di seluruh penjuru kota ini.” (sambil hormat)
Brigjen Kelly: “Good job. Sebentar lagi kota ini akan jatuh di tanganku. Hahahahaha!” (tertawa terbahak-bahak)
Pasukan NICA: “Betul komandan. Hahahahahaha.” (ikut tertawa terbahak-bahak)
Brigjen Kelly: “Heh, kamu kenapa ikut-ikut tertawa? Sudah pergi sana!” (pasang wajah sangar)
Pasukan NICA: “Maaf, komandan. Siap, komandan.” (pergi)
Brigjen Kelly: “Hahaha.. dasar bodoh!” (lalu pergi)


Sejak saat Brigjen T.E.D Kelly memerintahkan pasukannya untuk memasang papan-papan itulah Medan Area menjadi terkenal. Pasukan Inggris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di kota Medan. Hal ini jelas menimbulkan reaksi para pemuda dan TKR untuk melawan kekuatan asing yang mencoba berkuasa kembali. Pada tanggal 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi diadakan pertemuan antara komandan-komandan pasukan yang berjuang di Medan Area. Pertemuan tersebut memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Dan pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Medan.

(Nyam, Nida, Linda, Opik, dan Dedy masuk satu persatu)
Opik: “Hah, akhirnya kerjaan awak tanam padi ni dah siap, awak bisa santai-santai sekarang.”
Nyam: “Ah, awak juga dah siap. Alhamdulillah.”
Dedy: “Awak juga.”
Nida: “Alhamdulillah.”
Linda: “Awak kurang sikit nih. Kalian jangan makan siang dulu, tunggulah awak barang beberapa menit.” (wajah memelas)
Dedy: “Tak mau lah, awak dah lapar nih.” (nada ngece)
Nyam, Nida, Opik, Dedy: (tertawa, sedangkan Linda memasang wajah kesalnya)
(Ardha masuk sambil bawa senjata, Dibul di belakang)
Brigjen Kelly: “Mari kita serang mereka, Pasukan!”
Pasukan NICA: “Siap, komandan!”
(melihat Ardha dan Dibul menyerang mereka, Dedy, Nida, Nyam, Opik, dan Linda ambil ancang-ancang buat nyerang)
(terus kalian semua perang mati-matian.Terus akhire pihak Inggris berhasil nangkap kita)
Brigjen Kelly: “Nah, mati kalian semua ha!” (tertawa)
Linda: “Dasar biadab kalian semua!”
Brigjen Kelly: “Hahaha. Mari kita bawa mereka sema, Pasukan!”
Pasukan Inggris: “Yes.. Sir!”
(pergi. Ardha seret 2 orang pemuda, Dibul juga seret 2 pemuda keluar panggung)

(lalu narator akhir masuk sambil membacakan narasi akhir)
Serangan yang dilakukan Iggris tersebut menimbulkan banyak korban di kedua belah pihak. Pada bulan April 1946, Sekutu berhasil menduduki kota Medan. Pusat perjuangan rakyat Medan kemudian dipindahkan ke Pemantangsiantar. Untuk melanjutkan perjuangan di Medan maka pada bulan Agustus 1946 dibentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Komandan ini terus mengadakan serangan terhadap Sekutu diwilayah Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatera terjadi perlawanan rakayat terhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda. Pertempuran itu terjadi, antara lain di Pandang, Bukit tinggi dan Aceh.
(nah pas narator macakne narasi di bawah iki, pemain satu persatu masuk)
Walaupun Sekutu berhasil menduduki kota Medan, akan tetapi semangat para pemuda kota Medan harus kita hargai. Peristiwa pertempuran Medan Area 10 Desember 1945 memang sudah berpuluh tahun berlalu, hari itu berada jauh di belakang kita sekarang, namun sudah seharusnya kita, sebagai Warga Negara Indonesia yang baik, haruslah mengenang jasa mereka semua. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Mari kita teruskan perjuangan para pendahulu kita. Jangan biarkan penjajahan terulang kembali di negeri kita yang tercinta ini apapun jenis penjajahannya. Mari kita pimpin negara kita sendiri dengan kekuatan kesatuan kita dan mari lawan penjajahan yang ada sekarang. Sekian persembahan sederhana dari kami, apabila ada kurang lebihnya kami mohon maaf. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua. Merdeka!

p.s: tokoh kalian ganti sendiri ya namanyaa.. ^^

17 comments: